Siapa Mau Kuliah di Belanda?
"Jangan khawatir kuliah ke Belanda. Banyak hal bisa kita raih di luar zona nyaman kita, yang akan membentuk personal development kita menjadi lebih baik dan berkualitas." Bramandita Resa, Alumni IHS - Erasmus University Rotterdam
Hallo semua, perkenalkan nama saya Bramandita Resa Kurnia Dewi. Saya adalah alumnus Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS), Erasmus University Rotterdam, jurusan Urban Management and Development, tahun 2013-2014 dengan beasiswa Netherlands Fellowship Programme (NFP).ย
Why Netherlands?
Bagi sebagian besar orang jawabannya beragam, dari keindahan arsitektur kota Negeri Kincir Angin, kemudahan menggunakan Bahasa Inggris di sana, hingga beragamnya program studi dan universitas yang berkualitas, serta kenyamanan Belanda yang sudah seperti home away from home bagi orang Indonesia kerap menjadi daya tarik utama.
Pertanyaan ini juga sering ditanyakan pada saya. Bagi saya, secara personal, kuliah di Belanda bagaikan a dream comes true!! Kuliah di Belanda sudah menjadi mimpi saya sejak kecil, sejak pertama kali guru SD saya waktu itu menceritakan tentang Belanda: bahwa Belanda itu sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan air laut, tapi bisa mengelola wilayahnya dengan baik. Bagaimana bisa ya? Bagaimana perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya?
Berasal dari Cilacap, kota kecil yang memang berbatasan langsung dengan laut, sejak saat itu saya ingin sekali belajar tentang Urban and Regional Planning, dengan spesialisasi Integrated Water Resources Management, langsung dari negara yang memang bisa dianggap paling berhasil dalam hal tersebut. Selain itu, Belanda juga memahami konteks dan kondisi diย Indonesia dengan baik mengingat adanya keterikatan sejarah antara Belanda dan Indonesia.
Bagi saya, kuliah di Belanda bukan hanya memberi saya bekal knowledge atau ilmu pengetahuan yang memang ingin saya dalami sejak kecil, tapi juga personal development, yang didapat dari konektivitas kita dengan orang-orang dari seluruh penjuru dunia, yang sangat open minded.
So, the answer is: why not?
Bagaimana kuliah di sana?
Soal kualitas, tidak perlu diragukan lagi bahwa universitas di Belanda merupakan jajaran universitas terbaik dunia. Selain itu, hampir setiap orang di Belanda fasih dan bersedia berbahasa Inggris. Di lingkungan pendidikan, semua jenjang pendidikan master dan doktoral yang menawarkan program internasional dilakukan dengan Bahasa Inggris. Jadi, tidak perlu khawatir harus belajar Bahasa Belanda dulu.
Dosen di Belanda juga sangat responsif dalam menjawab pertanyaan mahasiswa, juga sangat terbuka terhadap ide dan gagasan baru. Jadi, kita bisa leluasa berdiskusi dengan mereka. Fasilitas perpustakaannya pun sangat lengkap, dan didukung dengan akses jurnal ilmiah internasional yang luas dan sangat lengkap.
Lalu Beasiswanya?
Siapa bilang cari beasiswa susah? Dengan keseriusan dan ketekunan, siapa saja bisa mendapat beasiswa ke Belanda. Beasiswa yang ditawarkan sangat banyak, misalnya: StuNed, NFP, LPDP, dan masih banyak lagi beasiswa yang ditawarkan oleh universitas.
Cara mendaftarnya pun melalui sistem online, dari mendaftar universitas hingga mendaftar beasiswa. Kuncinya, luangkan waktu untuk mempersiapkan segala persyaratan untuk beasiswa, agar lengkap, menarik, meyakinkan, dan realistis. Selain itu, rajin cari informasi, salah satunya, dari Nuffic Neso Indonesia dan Study in Holland Ambassador.
Salah satu kuncinya adalah pahami target group dari beasiswa tersebut, yakinkan apakah kita memang memenuhi syarat. Lalu, pahami kapan deadline beasiswa tersebut, lalu buat time schedule, karena proses untuk melengkapi persyaratan beasiswa itu butuh waktu. Misalnya, untuk tes TOEFL IBT, kita baru bisa tes setelah sekitar 2 minggu setelah mendaftar, dan hasilnya baru diterima sekitar 1 bulan kemudian. Selain itu, mencari reference letter juga mungkin butuh waktu lama, tergantung pemberi referensi. Menulis motivation letter dan application form yang lengkap dan berkualitas juga membutuhkan pemikiran dan waktu. Dan akhirnya, proses seleksi dari universitas sendiri juga membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Jadi, time schedule sangat penting.
Jangan takut kuliah di Belanda karena jauh dari orang tua dan kekhawatiran lainnya. Banyak hal bisa kita raih di luar zona nyaman kita, yang akan membentuk personal development kita menjadi lebih baik dan berkualitas. Pada akhirnya, mungkin bukan yang paling pintar yang bisa dapat beasiswa, tapi yang paling matang dan lengkap persiapannya. So, lets start!
Terima kasih...
Perkenalkan nama sy rayendra dari jember
Sy insyallah maret 2018 akan melanjutkan studi S3 di Utrecht
Adakah info beasiswa untuk research saja?
Sy sdh mendapatkan beasiswa dari kampus sy, namun tdk memgcover biaya research
Terima kasih
Makasih banyak kak
Jdi saya mohon bimibingannya tolong kasih kontak kakak ya
Perkenalkan nama saya Aulia.
Kak, maaf bolehkan saya berkenalan dan bertanya kepada kakak?